Minggu, 19 Februari 2012

NASEHAT UMAR BIN KHOTTOB ( KHUTBAH JUM'AT )


الحمد لله حمد عبد يعلم أن سعادته الدنيوية والأخروية فى صالحت الأعمال. ويعلم أن لزوم الصالحات حصن عظيم يقى من الأهوال . أشهد ان لا اله الا الله وحده لا شريك له الذى نهى وشدد فى النهي من قبيح الخصال. وأشهد أن سيدنا ونبينا محمدا عبده ورسوله ذوالهدي الصالح فى جميع الأحوال. أللهم فصل وسلم وبارك على سيدنا محمد  وعلى آله وأصحابه الذين كانوا في صالحات الأعمال أحسن مثال. أما بعد : فيا عباد الله أوصيكم واياي بتقوى الله  و طاعته  لعلكم تفلحون.قال الله تعالى في القرآن الكريم : يا أيها الناس أعبدوا ربكم الذى خلقكم والذين من قبلكم لعلكم تتقون. وقال أيضا: من كان يريد حرث الآخرة نزد له فى حرثه. ومن كان يريد حرث الدنيا نؤته منها. وما له في الآخرة من نصيب.

Saudara-saudara kaum muslimin sidang Jum'at Rohimakumullah
Marilah kita panjatkan puji serta syukur kita kepada Allah SWT, yang telah mengaruniakan kita berbagai macam ni'mat, baik ni'mat Iman, Islam, sehat wal afiat dan panjang umur, sehingga kita dapat terus dan senantiasa melaksanakan toat kepada Allah SWT, dengan do'a semoga kita semua diberkahi di bulan Sya'ban ini dan Allah SWT berikan kesempatan kepada kita untuk menuanaikan kewajiban puasa dan mengisi amaliah Ramadhan yang sebentar lagi kita hadapi. Teriring sholawat dan salam semoga terlimpahkan kepada baginda Rosulillah SAW, kepada keluarganya sahabatnya dan kita kaum muslimin, semoga kita semua termasuk orang-orang yang akan mendapatkan syafaatul ulzma di hari qiamat nanti, amin ya robbal alamin.

Melalui mimbar ini selaku hamba Allah yang banyak mempunyai kekurangan, mengajak para hadirin untuk senantiasa bertaqwa kepada Allah SWT, dengan senantiasa meningkatkan keta'atan kita dan manjauhi yang dilarang oleh Allah SWT.

Hadirin sidang jum'at rohimakumullah
Begitu banyak masalah yang terjadi, baik di dalam keluarga kita, maupun di masyarakat kita. Ada kalanya masalah itu baik, ada kalanya masalah itu buruk, dan ada kalanya masalah yang timbul justru membuat bingung masyarakat awam di kalangan kita. Mengapa semua ini harus terjadi ? Menyadari pertanyaan yang timbul ini selayaknya kita sadar bahwa semua ini seharusnya  tidak terjadi di kalangan masyarakat kita. Akan kemana kita jika kalangan masyarkat terus timbul permasalahan-permasalahan yang tidak baik sesama orang Islam. Amanah yang kita emban baik di dalam keluarga maupun lingkungan masyarakat seharusnya dapat menjadi contoh yang baik bagi anak keturunan kita serta generasi penerus dan pelurus masyakat sekitar kita. Sehingga estafet kepemimpinan di kalangan masyarakat kita akan membuahkan generasi yang bertanggung jawab baik terhadap masyarakat lebih-lebih terhadap Allah SWT.

Melalui mimbar jum'at  ini saya akan mengutarakan nasehat yang ditulis oleh Syeh Ahmad ibnu syeh Hijazi di dalam kitabnya : Al Majalisustsaniyah pada halaman 28, Beliau  menulis beberapa nasihat Umar bin khottob kepada sahabatnya. Ada enam butir nasihat Umar bin Khottob dalam tulisan Syeh Ahmad, yang baik sekali untuk kita renungkan dan kita jadikan barometer akhlaq kehidupan seorang muslim sehingga menjadi bekal hati kita untuk terciptanya masyarakat yang baik menuju ridho Allah SWT  :
1)        ان أردت أن تقع فى أحد وتذمه فذم نفسك فانك لا تعلم أحدا أكثر عيوبا منها
Jika kamu menginginkan sesuatu terjadi terhadap diri seseorang dan kamu ingin mencela seseorang, maka celalah, lihatlah diri kita  sendiri, karena sesungguhnya orang lain tidak akan tau keburukuan  pribadi kita kecuali pribadi kita sendiri.
Umar bin Khottob mengajarkan kepada kita  agar kita senantiasa melihat kekurangan dan aib yang ada pada diri kita, dan senantiasa menjaga lidah kita dari kata-kata yang dapat melukai hati orang lain, karena sering kita jumpai, dan tidak sedikit di masyarakat kita, orang-orang yang kurang menjaga lidahnya yang berakibat terjadinya penyakit hati sesama muslim dikalangan masyarakat kita, pikirkan dahulu apa yang akan kita ucapkan, jika menurut kita baik ucapkanlah, dan jika menurut kita tidak baik dapat menyinggung perasaan orang lain, maka jangan sekali-kali kita lontarkan. Janganlah ada perasangka rendah atau hina pada pribadi seseorang karena pribadi kita belum tentu lebih baik dari pada orang lain. Dalam hal ini Allah SWT memperingatkan kita dalam firmanNya :
لا يسخر قوم من قوم عسى أن يكونوا خيرا منهم ولا نساء من نساء عسى أن يكن خيرا منهن
Janganlah kalian mencela suatu golongan karena belum tentu golongan yang kamu cela lebih baik dari golongan  yang mencela, begitu pula jangan para wanita  saling mencela wanita lain karena belum tentu wanita yang dicela lebih baik dari pada wanita yang mencela.  
2)        ان أردت أن تعادي أحدا فعاد البطن فليس لك عذر أعدى منها
Jika kamu ingin menyakiti seseorang, maka sakitilah perut kamu sendiri, karena tidak ada suatu penyakit yang lebih menyakitkan dari pada  menyakiti diri kita sendiri.

Umar bin Khottob mengingatkan kita agar kita tidak menyakiti orang lain, baik fisik lebih-lebih batin orang lain. Pikirkan dengan segala sesuatu yang menyakitkan apabila terjadi pada diri kita masing-masing. Jadilah orang yang berbudi pekerti luhur yang harus kita mulai dari keluarga kita, tetangga kita dan masyarakat lingkungan kita, tanpa ada saling bentur fisik  yang dapat membahayakan tubuh orang lain. Sehingga manusia yang beriman adalah manusia yang baik terhadap dirinya, keluarganya dan orang lain.
3)        ان أردت أن تحمد أحدا فاحمد الله فليس أحد أكثر منه منة عليك وألطف بك منه
Jika kamu akan memuji seseorang, pujilah Allah SWT, karena tidak ada seseorang yang paling banyak pemberiannya dan kasih sayangnya kepada kamu kecuali Allah SWT

Nasehat Umar bin Khottob yang ketiga mengajarkan kepada kita agar kita tidak terlalu berlebihan memuji seseorang atau memuji sesuatu kecuali memuji  Allah SWT, karena hanya Allah lah yang berhak kita puji. Banyak terjadi dikalangan masyarakat kita, seseorang begitu mengagungkan sesuatu, begitu mengagungkan seseorang sehingga akibat pujian terhadap sesuatu atau terhadap seseorang tersebut dapat membawa akhlaq yang tidak baik dikalangan masyarakat. Yang terjadi dikalangan masyarakat kita orang lebih mengagungkan dan lebih memandang kepada orang yang berduit bahkan mereka semua tunduk terhadap orang berduit. Ini merupakan sikap yang salah kaprah di masyarakat kita. Muhammad Nawawi bin Umar Aljawi dalam kitabnya Nasoihul Ibad pada halaman 9 menulis, berdasarkan syariat Islam alasan kita menghormati seseorang dengan catatan kecilnya :
أن الشريعة أن يكون تعظيم الناس لأجل صلاحه ولأجل علمه دون التعظيم لأجل ماله
Bahwa sesungguhnya berdasarkan syari'at Islam yang dibenarkan bahwa menghormati orang itu adalah karena kesholehannya dan karena ilmunya bukan karena harta dan kekayaannya.

Khawatir jika terjadi penghormatan seseorang dikalangan masyarakat kita karena harta dan kekayaan seseorang, mereka tunduk terhadap orang kaya maka akan hilang sepertiga agamanya, sebagaimana dijelaskan di dalam kitab Nasoihul Ibad hal     kutipan hadits  Rosululloh s.a.w. dengan sabdanya :
من تواضع لغني لغناه فقد ذهب ثلث دينه
Barang siapa patuh dan tunduk terhadap orang kaya karena hartanya, maka sungguh telah hilang sepertiga agamanya,
4)        ان أردت أن تترك شيئا فاترك الدنيا فانك ان تركــتها فانك محمود والا تركـتـك وأنت مذموم
Jika kamu ingin meninggalkan sesuatu, tinggalkanlah dunia, karena sesungguhnya jika kamu tinggalkan urusan dunia dalam arti lebih mementingkan urusan akhirat maka kamu akan terpuji dan jika kamu larut akan kehidupan dunia maka kamu akan tercela.

Yang keempat Umar bin Khottob mengajarkan kepada kita agar kita tidak terlalu memfokuskan diri kita dengan urusan dunia sehingga kita lupa dengan urusan akhirat. Maka seseorang yang cenderung lebih mementingkan kesibukan dunianya dari pada urusan akhiratnya akan semakin jauh dengan urusan agamanya. Oleh karena itu kita harus pandai membuat keseimbangan antara kebutuhan yang harus kita penuhi untuk keluarga kita, jangan sampai kita lalai untuk beribadah kepada Allah SWT.

5)        ان أردت أن تستعدشيئا فاستعد للموت فانك ان لم تستعد له حل بك الخسران والندامة
Jika kamu akan mempersiapkan perbekalan, persiapkan bekal  menghadapi kematian karena sesungguhnya jika kamu tidak mempersiapkan bekal kematian maka kamu akan rugi dan menyesal.

Yang kelima ini mengajarkan kepada kita agar kita tidak terlena dengan keseharian kita baik saat kita dalam keadaan senang maupun dalam keadaan susah. Keadaan kita senang atau susah pasti kita akan bertemu pada kematian dan kembali kepada Allah SWT, konsekwensinya segala apa yang kita perbuat selama kita hidup akan dimintakan pertanggungjawabannya oleh Allah SWT. Dalam keadaan senang maupun susah kita harus benar-benar mempersiapkan diri kita untuk menghadapi kematian, jika kita banyak berbuat taat kepda Allah, bergaul sesama anak, istri, saudara dan masyarkat tanpa meninggalkan sifat yang buruk dihadapan mereka insya Allah kita akan merasakan haqiqat iman yang kita miliki, menghadapi ajal dengan husnul khotimah. Kita harus sadar bahwa saat dan detik ini kita hanya menunggu dipanggil oleh Allah SWT.
6)        ان أردت أن تطلب شيئا فاطلب الآخرة فلست تنالها الا بان تطلبها
Jika kamu ingin menuntut sesuatu, tuntutlah akhirat karena sesungguhnya kamu tidak akan memperoleh hasil akhirat kecuali dengan menuntut ilmu akhirat

Nasehat Umar bin Khottob yang terakhir mengajarkan kita untuk mencapai ganjaran akhirat melalui belajar ilmu agama. Sebab seseorang tanpa mempelajari ilmu agama benar ibadah dan tata cara beribadah yang dituntut syariat Islam, dan kesemuanya harus dilandasi dengan ikhlas karena Allah SWT.

Hadirin sidang Jum'at Rohimakumulloh
Mari kita jaga mulut kita, anggota tubuh kita, menjaga hubungan baik  dalam rumah tangga dan masyarakat lingkungan kita, kemudian kita hidup dengan menjaga  keseimbangan antara kehidupan  dunia dan kehidupan akhirat, berhati hati dan memanfaatkan sisa umur yang Allah berikan kepada kita, serta mau untuk mempelajari  dan mengamalkan ilmu agama, insya Allah, jika ini kita terapkan di dalam bermasyarakat akan timbul masyarakat yang rendah hati, masyarakat yang berakhlaq, dan pada gilirannya terciptanya masyarakat  yang bersatu untuk memajukan ummat di sekitar kita dan menuju kebahagiaan dunia dan akhirat.

Demikianlah khutbah jum'at yang dapat saya sampaikan semoga bermanfaat khususnya untuk pribadi saya, dan umumnya kepada para hadirin. Semoga Allah SWT senantiasa memelihara kehidupan kita menjadi hidup yang baik sesuai dengan aturan Syariat Islam sehingga terciptanya masyarat yang harmonis dalam rangka menuju ridho Allah SWT, amin
وفقني الله واياكم ممن يحافظ معيشة الرضى ونال سعادة المرتضى . أعوذ بالله السميع العليم من الشيطان الرجيم : فمن كان يرجوا لقاء ربه فليعمل عملا صالحا. ولا يشرك بعبادة ربه أحدا. بارك الله لى ولكم فى القرآن الكريم.ونفعني واياكم بالآيات والذكر الحكيم. أقول قولى هذا وأستغفرالله لي ولكم ولجميع المسلمين والمسلمات فاستغفروه انه هو الغفور الرحيم. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar